Blog

Insight dan Inspirasi

Di dunia iklan yang semakin kompetitif, merek yang hanya berfokus pada fitur dan harga seringkali mudah dilupakan. Di sinilah kekuatan storytelling menjadi kunci—sebuah iklan yang bercerita dapat membawa audiens ke dalam dunia brand, memberikan kesan yang bertahan lama, dan menciptakan hubungan emosional yang lebih dalam.

Mengapa Storytelling Efektif dalam Iklan?

  1. Menggerakkan Emosi
    Cerita memiliki kekuatan untuk menggerakkan emosi, dan emosi adalah aspek penting dalam pengambilan keputusan konsumen. Ketika brand mampu bercerita dengan cara yang mempengaruhi perasaan audiens, mereka lebih cenderung mengingat pesan iklan. Misalnya, iklan yang menyoroti cerita perjuangan atau kesuksesan mampu memotivasi audiens, menciptakan ikatan emosional yang mendalam.
  2. Menciptakan Identitas Brand yang Lebih Bermakna
    Sebuah cerita membantu brand menunjukkan kepribadian dan nilai-nilai mereka. Audiens tidak hanya membeli produk tetapi juga berhubungan dengan identitas brand. Contoh nyata adalah bagaimana Nike sering menceritakan kisah atlet yang mengatasi rintangan untuk mencapai impian mereka. Ini memberikan nilai pada brand, bahwa Nike bukan hanya produk, tetapi simbol dari ketekunan dan kemenangan.
  3. Mempermudah Pesan untuk Diingat
    Cerita yang baik memiliki alur yang mudah diikuti, sehingga audiens lebih mungkin untuk mengingat pesan utama yang ingin disampaikan. Berbeda dengan informasi yang langsung pada poin-poin atau detail produk, cerita memiliki daya tarik yang bisa lebih melekat dalam benak audiens. Cerita yang sederhana dan relatable membantu brand menciptakan kesan yang bertahan lama.
  4. Mengundang Partisipasi Audiens
    Storytelling memungkinkan audiens untuk merasa menjadi bagian dari cerita itu sendiri. Dengan menggunakan narasi yang mengundang mereka untuk memikirkan pengalaman atau perasaan pribadi, audiens merasa terhubung dan terlibat. Banyak iklan sekarang yang mendorong audiens untuk membayangkan diri mereka dalam cerita yang diangkat oleh brand.
  5. Memperkuat Loyalitas
    Brand yang konsisten dengan cerita yang mereka bangun akan menciptakan basis pelanggan yang loyal. Dengan membawa nilai yang jelas dan cerita yang menarik, brand dapat membentuk komunitas yang merasa memiliki nilai yang sama. Ini mengubah iklan dari sekadar promosi menjadi cara untuk membangun ikatan yang kuat dengan audiens.

Tips Membuat Iklan Storytelling yang Efektif

  • Kenali Audiens: Pahami apa yang memotivasi dan apa yang menjadi nilai bagi audiens. Cerita yang akan menarik perhatian mereka adalah yang relevan dan relatable.
  • Tentukan Inti Cerita: Sebuah cerita perlu memiliki pesan inti yang jelas. Pastikan setiap elemen cerita mengarah pada pesan yang ingin disampaikan brand.
  • Gunakan Emosi yang Sesuai: Tentukan emosi apa yang ingin brand bangun dalam cerita tersebut. Apakah harapan, keberanian, atau kebahagiaan?
  • Tetap Autentik: Storytelling paling efektif saat audiens merasa bahwa cerita itu asli dan jujur. Autentisitas membuat brand lebih dapat dipercaya.

Contoh Brand dengan Storytelling yang Berhasil

Apple: Brand ini sering menggunakan storytelling yang sederhana namun penuh makna, menyoroti kreativitas dan keunggulan teknologi mereka. Iklan mereka bukan hanya soal fitur produk, tetapi bagaimana produk mereka membantu orang-orang mewujudkan ide-ide besar.

Coca-Cola: Dikenal dengan cerita yang mengusung kebersamaan dan kebahagiaan, Coca-Cola membuat iklan yang menyatukan orang dan menekankan nilai-nilai positif. Cerita-cerita ini mendorong audiens untuk merasakan ikatan emosional yang dalam.

Dove: Melalui kampanye “Real Beauty,” Dove menceritakan kisah-kisah nyata yang mengangkat tema kepercayaan diri dan penerimaan diri. Ini menciptakan koneksi yang kuat dengan audiens yang menghargai nilai-nilai keaslian dan kepercayaan diri.

Kesimpulan
The Power of Storytelling tidak hanya menjadikan iklan lebih menarik tetapi juga memperdalam hubungan antara brand dan audiens. Ketika brand berfokus pada cerita yang autentik dan relevan, iklan akan lebih dari sekadar promosi—ia menjadi pengalaman berkesan yang diingat audiens. Di era iklan yang begitu ramai, storytelling adalah cara bagi brand untuk tampil berbeda, membangun hubungan yang lebih kuat, dan meninggalkan kesan yang tak terlupakan.

Tertarik menjadikan iklan brand Anda lebih berkesan?
Core ID Agency siap membantu Anda membangun kampanye iklan dengan storytelling yang kuat, relevan, dan berdampak. Hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut dan ciptakan cerita brand yang benar-benar “nyambung” dengan audiens Anda.

Kontak Kami:
Website: majuterusmedia.com
WhatsApp: +62 878-8507-3344
Alamat: Gedung Artha Graha, Sudirman, Jakarta Selatan

Jangan ragu untuk terhubung dengan kami dan mulailah perjalanan Anda dalam membangun iklan yang menginspirasi!

Visual branding adalah identitas visual yang membuat brand kamu mudah dikenali oleh audiens. Dalam iklan offline seperti billboard, halte, atau poster, elemen visual memainkan peran besar karena audiens hanya memiliki beberapa detik untuk memahami pesan kamu.

Brand yang memiliki visual branding yang kuat dapat menciptakan kesan pertama yang tahan lama, meningkatkan brand recall, dan membangun kepercayaan. Misalnya, logo Apple atau warna merah Coca-Cola langsung dikenali bahkan tanpa kata-kata.

  1. Pentingnya Konsistensi Visual dalam Iklan Offline

    Konsistensi adalah kunci agar brand kamu mudah diingat. Pastikan elemen visual seperti logo, warna, dan tipografi digunakan secara seragam di semua media iklan offline kamu.

    Contoh: Jika kamu menggunakan warna biru dan font Sans Serif untuk iklan billboard, pastikan halte, poster, dan spanduk juga menggunakan elemen yang sama. Konsistensi ini membantu audiens mengenali brand kamu tanpa perlu membaca terlalu banyak detail.
  2. Contoh Visual Branding yang Sukses di Iklan Offline

    Go-Jek: Dominasi warna hijau pada billboard dan branding halte Transjakarta menciptakan asosiasi kuat dengan brand mereka.
    Nike: Slogan “Just Do It” dengan logo swoosh sederhana selalu konsisten di berbagai media outdoor, memperkuat identitas brand global mereka.
    Indomie: Visual packaging dan warna khasnya sering diterjemahkan dengan sempurna ke media offline seperti poster atau branding transportasi.
  3. Tips Menerapkan Visual Branding di Media Offline

    Gunakan Kontras yang Tinggi: Pastikan elemen desain terlihat jelas meskipun di lokasi dengan cahaya terang atau gelap.
    Buat Pesan Singkat dan Jelas: Audiens hanya punya beberapa detik untuk membaca billboard atau poster. Pastikan pesan kamu langsung mengena.
    Fokus pada Elemen Utama: Jangan terlalu banyak menambahkan elemen yang tidak penting. Sederhana lebih baik dalam media offline.

Visual branding yang kuat adalah fondasi dari iklan offline yang efektif. Dengan elemen visual seperti logo, warna, dan tipografi yang konsisten, brand kamu akan lebih mudah diingat dan dikenali oleh audiens.

Siap menciptakan visual branding yang standout untuk media offline kamu? Hubungi Core ID sekarang dan wujudkan branding yang konsisten dan impactful!

Kontak Core ID

Brief adalah panduan utama untuk memastikan vendor memahami kebutuhan kamu. Dengan brief yang jelas, hasil kampanye branding kamu akan lebih sesuai dengan visi dan tujuan bisnis.Latar Belakang Bisnis: Jelaskan bisnis kamu secara singkat.
Contoh: “Core ID adalah agency branding yang fokus membantu brand tampil standout melalui iklan transportasi publik.”

Tujuan Campaign: Tentukan hasil yang diinginkan.
Contoh: “Tujuan kampanye ini adalah meningkatkan brand awareness di kalangan profesional muda.”

Target Audiens: Siapa yang menjadi sasaran?
Contoh: “Pria dan wanita usia 25–35 tahun di Jakarta yang sering menggunakan transportasi umum.”

Pesan Utama: Apa inti pesan yang ingin disampaikan?
Contoh: “Core ID membantu brand kamu tampil standout di tengah kompetisi.”

Detail Teknis: Lampirkan spesifikasi dan timeline.
Contoh: “Ukuran media 2×1 meter, warna utama biru (#0056A1), deadline 10 hari kerja.”

Anggaran dan Referensi
Lampirkan anggaran yang disediakan dan contoh desain yang sesuai dengan selera kamu.

Budget yang Disediakan
Berikan gambaran anggaran yang sudah kamu siapkan. Ini membantu vendor memberikan proposal yang realistis.

Di Core ID, kami memahami bahwa komunikasi yang jelas adalah kunci untuk menghasilkan kampanye yang sukses. Tim kami selalu bekerja sama dengan klien untuk menyusun brief yang komprehensif, memastikan hasil akhir sesuai ekspektasi kamu.

Siap bikin brief yang efektif? Hubungi Core ID sekarang dan wujudkan branding yang standout!

Kontak Core ID

Memilih vendor branding bukan hanya soal menemukan mitra yang bisa membantu mendesain logo atau memasang iklan. Vendor yang tepat akan menjadi bagian dari perjalanan bisnis kamu, membantu menyampaikan nilai brand kepada audiens, dan memperkuat posisi kamu di pasar. Salah memilih? Bisa saja strategi branding kamu tidak menghasilkan dampak yang diharapkan, atau bahkan merugikan brand kamu.

Studi dari Forbes (2023) menunjukkan bahwa 77% konsumen memilih brand berdasarkan kepercayaan, dan kepercayaan itu dibangun dari branding yang kuat dan konsisten.

  1. Faktor yang Harus Dipertimbangkan dalam Memilih Vendor Branding

    a. Reputasi dan Pengalaman
    Pastikan vendor memiliki pengalaman di industri kamu dan portofolio yang relevan. Vendor seperti Core ID, misalnya, telah membantu berbagai brand menonjol melalui iklan di transportasi publik dan media OOH lainnya.

    b. Proses Kerja yang Transparan
    Vendor yang baik akan memberikan gambaran proses kerja mereka sejak awal, termasuk timeline, milestone, dan feedback loop. Hal ini memastikan kamu tetap terlibat dalam setiap tahap pembuatan campaign

    c. Harga yang Kompetitif dan Jelas
    Harga murah tidak selalu berarti bagus. Fokuslah pada value yang diberikan. Pastikan juga vendor memiliki struktur harga yang jelas untuk menghindari biaya tambahan yang tidak terduga.
  2. Checklist Memilih Vendor Branding yang Tepat
    – Apakah mereka memiliki portofolio yang sesuai dengan kebutuhan kamu?
    – Apakah mereka memahami target audiens kamu?
    – Bagaimana testimoni klien sebelumnya?
    – Apakah mereka memberikan penawaran harga yang transparan?
    – Apakah mereka terbuka untuk berdiskusi dan fleksibel dengan ide kamu?
  3. Mengapa Core ID Adalah Pilihan Tepat
    Sebagai agency branding terpercaya, Core ID telah membantu berbagai brand untuk tampil stand out melalui media OOH dan transportasi publik. Kami memahami pentingnya branding yang konsisten, kreatif, dan berbasis data. Dengan pengalaman bekerja sama dengan berbagai brand, kami memastikan hasil kerja yang tepat waktu, harga yang kompetitif, dan campaign yang impactful.

Memilih vendor branding yang tepat adalah investasi jangka panjang untuk bisnis kamu. Pastikan kamu bekerja dengan mitra yang memahami visi, nilai, dan kebutuhan bisnis kamu. Jika kamu sedang mencari solusi branding yang inovatif dan dapat diandalkan, Core ID siap membantu!

Tertarik membangun branding yang standout? Hubungi Core ID hari ini dan konsultasikan kebutuhan branding kamu!

Kontak Core ID

Referensi

  1. Forbes. (2023). The State of Brand Trust.
  2. HubSpot. (2022). The Importance of Consistent Branding Across Channels.
  3. Statista. (2023). AR and VR in Marketing: Trends and Predictions.

Iklan luar ruang atau Out-of-Home (OOH) advertising mungkin terdengar jadul ya, padahal nyatanya dunia advertising masih terus berkembang loh. Perkembangan ini terjadi mulai dari integrasi teknologi hingga strategi berbasis data. Artikel ini akan membahas tren prediksi Iklan OOH yang akan mendominasi di tahun 2025. Lets Check it Out!

  1. Digital OOH (DOOH)
    Teknologi digital menjadi game-changer di dunia OOH. Billboard statis sekarang berubah menjadi layar LED interaktif yang bisa menampilkan konten dinamis sesuai audiens yang lewat. Di London, kampanye Dynamic DOOH oleh British Airways menggunakan teknologi AI untuk menampilkan pesan real-time seperti “Pesawat di atas menuju New York.”

    Menurut laporan dari Grand View Research, pasar DOOH diproyeksikan tumbuh sebesar 11,3% CAGR hingga 2028. Di Indonesia, tren ini mulai terlihat di titik strategis seperti Bundaran HI dan Soekarno-Hatta.
  2. Programmatic Ads
    Bayangkan iklan Kamu hanya muncul ketika audiens target Kamu ada di lokasi tertentu—itulah kekuatan programmatic advertising dalam OOH. Teknologi ini memungkinkan pembelian slot iklan secara real-time berbasis data audiens, seperti cuaca, waktu, hingga aktivitas lokal.

    Contoh: Google menggunakan programmatic OOH di Times Square, mengubah konten berdasarkan aktivitas turis. Sekarang Jakarta mulai mengadopsi programmatic dengan layar-layar pintar di mal besar seperti Grand Indonesia.
  3. Augmented Reality (AR)
    Teknologi AR membawa pengalaman OOH ke level berikutnya dengan membuat audiens terlibat langsung.

    Studi Kasus: IKEA membuat billboard interaktif yang memungkinkan pengguna “melihat” furnitur mereka di lokasi menggunakan AR melalui ponsel. Dengan penetrasi smartphone yang tinggi, AR dapat menjadi peluang besar untuk brand yang ingin membuat pengalaman iklan lebih engaging di pusat kota Jakarta atau Bali.
  4. Integrasi dengan Media Sosial
    OOH yang menarik kini sering terintegrasi dengan kampanye media sosial, contohnya seperti brand Coca-Cola yang pernah memasang billboard yang mengajak orang berfoto dan menggunakan tagar kampanye mereka. Hasilnya? Engagement di media sosial naik 45%!

    Brand kamu juga bisa loh mengintegrasikan iklan OOH dengan hashtag unik untuk menarik perhatian milenial dan Gen Z.
  5. AI dan Big Data
    Dengan AI dan Big Data, kampanye OOH bisa lebih personal dan tepat sasaran. Di Tokyo, papan iklan dapat menganalisis data demografis audiens seperti usia dan jenis kelamin, lalu menampilkan iklan yang relevan secara real-time. Dengan urbanisasi yang terus meningkat, kota-kota besar seperti Surabaya dan Bandung memiliki peluang besar untuk mengadopsi teknologi serupa.

Kesimpulan

OOH advertising kini bukan hanya tentang billboard besar di pinggir jalan. Ini adalah perpaduan antara seni, teknologi, dan data yang dirancang untuk menciptakan pengalaman yang memorable. Dengan tren seperti DOOH, AR, dan programmatic advertising, brand Kamu bisa tampil lebih relevan dan impactful.

Tunggu apa lagi? Ini saatnya berinovasi dan membawa brand Kamu ke level berikutnya. Let’s make your brand stand out!

Referensi:

  1. Grand View Research. (2023). Digital Out-of-Home Market Report.
  2. Statista. (2023). Sustainability Preferences in Global Consumers.
  3. Campaign Asia. (2023). The Rise of Programmatic OOH in Asia.
  4. Forbes. (2023). How AR is Transforming the OOH Landscape.

Kontak Core ID

Pernah lihat bus atau kereta dengan branding yang menarik banget? Brand kamu juga punya kesempatan untuk dapetin attention seperti itu. Branding memang merupakan salah satu strategi iklan yang efektif, bahkan budgetnya tergolong murah kalau dibandingkan iklan di media OOH seperti billboard. Yuk, cari tahu kenapa stiker branding di transportasi umum wajib ada dalam list strategi marketing brand kamu!

  1. Eksposur yang besar
    Bus dan kereta adalah kendaraan dengan jangkauan luas. Bayangkan, bus Transjakarta bergerak di rute-rute utama Jakarta, sementara kereta melayani ribuan penumpang setiap harinya. Dengan memasang stiker branding, brand kamu terlihat oleh ribuan orang di jalan, penumpang, hingga pejalan kaki yang melintas.

    Keunggulan:
    Brand kamu nggak hanya dilihat penumpang bus atau kereta, tapi juga semua orang di sepanjang jalur transportasi. Ibarat billboard bergerak, iklan kamu bisa terus diliat orang banyak dan akhirnya dapet attention yang besar.
  2. Biaya Terjangkau
    Stiker branding memakan biaya yang jauh lebih hemat dibanding iklan di media besar seperti TV atau billboard. Kamu bisa branding di bus, kereta, stasiun dan halte transjakarta lewat Core ID Agency. Biayanya bahkan gak sampai 3 digit untuk bisa iklan full selama 1 bulan penuh!

    Fakta Unik:
    Dengan biaya yang sama, durasi iklan di transportasi umum seperti di Transjakarta dan Kereta bisa jauh lebih lama dibanding billboard statis.
  3. Cocok untuk Brand Kecil hingga Besar
    Stiker branding nggak cuma untuk brand besar, brand yang baru launch bahkan juga cocok untuk iklan di bus dan kereta loh. Kamu bisa manfaatkan media ini untuk ningkatkan visibilitas. Dengan rute bus atau kereta yang melewati area strategis kamu bisa menyasar target market kamu. Contoh jika market kamu adalah middle to low, maka kamu bisa iklan di microtrans atau jacklinko Transjakarta, karena jacklingko menawarkan rute yang melewati dan masuk ke dalam perkampungan di Jakarta

    Tips:
    Pilih rute yang sesuai dengan target audiens kamu. Misalnya, rute kereta ke pusat perbelanjaan cocok untuk produk gaya hidup atau fashion.
  4. Peluang Kreativitas
    Stiker branding memungkinkan kamu bermain dengan desain visual yang unik dan menarik. Dengan tampilan yang mencolok, bus atau kereta yang kamu branding bisa Sangat Mencolok di jalanan.

Kesimpulan

Stiker branding di bus atau kereta adalah solusi iklan yang efisien, kreatif, dan berdampak besar. Media ini bukan hanya hemat biaya, tapi juga mampu menjangkau audiens yang luas dan membangun citra brand yang kuat. Jadi, kalau kamu ingin brand kamu lebih dikenal dan diingat, saatnya pertimbangkan stiker branding di transportasi umum.

Mau tahu lebih lanjut soal strategi stiker branding untuk bus atau kereta? Core ID siap bantu kamu menciptakan campaign yang impactful dan standout!

Kontak Core ID

WhatsApp+62 895-4015-49464
EmailAdmin@majuterusmedia.com

Iklan OOH (Out of Home) masih menjadi pilihan favorit banyak brand untuk menjangkau audiens dalam skala besar. Namun, keberhasilannya sangat bergantung dari gimana Brand tersebut mengeksekusi campaign iklan OOH. Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam iklan OOH, dan cara menghindarinya.

  1. Pesan yang Terlalu Panjang
    Salah satu kesalahan paling umum adalah mencoba memasukkan terlalu banyak informasi ke dalam satu iklan. Audiens OOH biasanya hanya memiliki waktu beberapa detik untuk membaca dan memahami pesan. Teks yang terlalu panjang akan sulit dicerna dan akhirnya diabaikan

    Solusi: Fokus pada satu pesan utama dan gunakan kalimat singkat yang mudah diingat. Idealnya, teks dalam iklan OOH tidak lebih dari 7-10 kata
  2. Visual yang Kurang Menarik
    Desain adalah hal pertama yang dilihat audiens. Sayangnya, beberapa iklan gagal menarik perhatian karena penggunaan warna yang kurang kontras, font yang terlalu kecil, atau elemen yang terlalu ramai.

    Solusi: Gunakan warna kontras, font besar, dan desain yang bersih. Pastikan elemen visual dapat terbaca dengan jelas, bahkan dari jarak jauh.
  3. Lokasi yang Tidak Tepat
    Lokasi memainkan peran penting dalam efektivitas iklan OOH. Kesalahan dalam memilih lokasi yang tidak relevan dengan target audiens dapat membuat pesan iklan tidak sampai ke orang yang tepat

    Solusi: Lakukan riset mendalam tentang lokasi yang sesuai dengan demografi audiens. Misalnya, halte Transjakarta di pusat bisnis cocok untuk produk finansial, sementara lokasi di area perumahan lebih relevan untuk produk kebutuhan sehari-hari.
  4. Tidak Ada Call-to-Action (CTA)
    Banyak iklan OOH yang menarik perhatian, tetapi tidak memberikan arahan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan setelah melihatnya. Tanpa CTA, audiens mungkin hanya sekadar melihat tanpa mengambil tindakan lebih lanjut

    Solusi: Tambahkan CTA sederhana seperti “Kunjungi website kami Majuterusmedia.com” atau “Scan QR code untuk Donasi.”
  5. Trafficnya Kureng
    Iklan OOH sering kali ditujukan untuk audiens yang bergerak atau mobile, seperti pengendara motor, mobil atau penumpang bus. Jika pesan atau desain terlalu detail, audiens tidak akan sempat menangkap inti atau maksud dari iklan.

    Solusi: Buat pesan yang ringkas dan visual yang mencolok agar bisa dipahami dalam waktu singkat.

Menghindari kesalahan-kesalahan di atas dapat membuat iklan OOH Kamu lebih efektif dan tepat sasaran. Butuh bantuan untuk membuat iklan OOH yang standout? Hubungi kami di Core ID dibawah ini.

Kontak Core ID

Siap Bikin Brand Kamu Stand Out?
Konsultasikan kebutuhan campaign brand Kamu bersama tim Core ID untuk mencapai hasil optimal dengan budget yang affordable.